Jumat, 23 September 2016

Maafkan Hitamku


photo by dakwatuna.com

Acapkali lidah menorehkan merah
Pada luka yang tak mungkin mampu
Membendung kelam di pelupuk mata

Pun sikap yang kerap
Mengawini hati yang membiru
Menelorkan bibit – bibit amarah
Melahirkan anak – anak kecewa

Cobalah mengosongkan cawan sakit hati
Kan ku isi dengan semangkuk sesal
Kuaduk bersama secangkir maaf
Kuramu sebagai penawar dendam

Adakah mungkin putihmu
Mampu memberi maaf atas hitamku
Atau setidaknya ijinkan aku menjadi abu – abu
Untuk selalu berada diantara keduanya

Note : Untuk teman dan keluarga yang telah terlukai perasaanya olehku. Puisi ini mewakili penyesalanku.

1 komentar: