Hidup
Adakalanya ia memaksaku
Untuk berlari mendahului sang waktu
Juga terkadang memintaku
Menunggunya tanpa kepastian
Diujinya aku dalam ketidaknyamanan
Pada situasi yang terkadang tidak berlaku adil
Harapan menjadi ladang kekecewaan
Tunas - tunas mati sebelum berkembang
Hidup...
Seakan ia hendak menyiksaku
Dan menutup semua pintu - pintu kebaikan
Hingga aku menyerah kalah
Ataukah mungkin Sang Pemilik Hidup
Sedang merancangnya bekerja untukku?.
Minggu, 13 November 2016
Jumat, 11 November 2016
Sepia
Sepia...
Berhentilah bertanya tentang cinta
Sebab telah kusemayamkan ia
Di antara reruntuhan kisah kita
Telah kubentengi nisannya dengan dingding kemarahan,
Agar ia abadi dalam kebencian akan cinta
Sepia...
Bukankah dulu engkau yang minta,
Untuk melarungkan kisah dari ingatan?
Percuma kini kau memberinya jembatan
Atau membangun jendela pada dingdingnya yang telah mati
Sepia...
Biarkanlah kisah kita terkubur selamanya
Bersama kesepian
Terukir abadi dalam nisan kekecewaan
Berhentilah bertanya tentang cinta
Sebab telah kusemayamkan ia
Di antara reruntuhan kisah kita
Telah kubentengi nisannya dengan dingding kemarahan,
Agar ia abadi dalam kebencian akan cinta
Sepia...
Bukankah dulu engkau yang minta,
Untuk melarungkan kisah dari ingatan?
Percuma kini kau memberinya jembatan
Atau membangun jendela pada dingdingnya yang telah mati
Sepia...
Biarkanlah kisah kita terkubur selamanya
Bersama kesepian
Terukir abadi dalam nisan kekecewaan
Langganan:
Postingan (Atom)